Filosofi Kerang


Didasar sebuah laut, hiduplah beberapa populasi kerang didasar laut tersebut. Diantara kerang – kerang yang ada, ada kerang muda yang sangat periang. Kerang muda tersebut selalu bermain kesana kesini dengan kerang – kerang muda lainnya.

Sebuah kerang agar dapat mencari makan atau bergerak atau berpindah tempat, ia akan membuka cangkang penutup badannya. Buka, tutup, buka, tutup, Secara periodik.

Suatu hari disaat cangkang itu terbuka, sebutir pasir masuk ke dalam cangkang kerang itu. Sang kerang muda menangis sambil memanggil-manggil ibunya. “Bu sakit bu..ada pasir masuk k dalam tubuhku”

Sang ibu menjawab : “sabar ya nak, jangan pedulikan sakit itu, bila perlu berikanlah kebaikan pada sang pasir yg menyakitimu itu”
Kerang muda pun menuruti nasihat ibunya. Ia menangis, tetapi air matanya ia gunakan uuntuk membungkus pasir yg masuk ke dalam tubuhnya itu. Hal itu terus menerus dia lakukan. Dengan baluran air mata itu, rasa sakitnya pun berangsur berkurang bahkan hilang sama sekali.

Beberapa saat kemudian, kerang – kerang itu dipanen. Kerang yg ada pasirnya dipisahkan dari kerang yg tidak ada pasirnya.

Kerang yang tak berpasir dijual secara obral di pinggir jalan menjadi ‘Kerang Rebus’.

Sedangkan kerang yang berpasir dijual ratusan bahkan ribuan x lipat lebih mahal.

Mengapa begitu?

Karena butiran pasir berbalut air mata yang ada di dlm kerang itu telah berubah menjadi inti mutiara.


Kalau kita tak pernah mendapat cobaan, kita takkan pernah kuat, dan kita akan menjadi seperti kerang rebus yang dijual secara obral di pinggir jalan.


Sebaliknya kalau kita mampu menghadapi cobaan bahkan mampu memberi manfaat pada orang lain ketika kita mendapat cobaan, kita akan menjadi mutiara di tempat terhormat, dan juga dipakai oleh orang – orang terhormat.

One Response

  1. aQu pengen seperti kerang yang selalu tabah menghadapi cobaan. dan memberikan manfaat pada orang lain. amin

Leave a comment